Hosting adalah kebutuhan wajib bagi pemilik toko online, online marketer, Web Developer, blogger dan yang berhubungan dengan website.
Nah, masalahnya adalah biaya untuk hosting sangat beragam, dari yang murah sampai yang mahal.
Untuk para pemula, termasuk kami saat pertama kali terjun di dunia online umumnya menggunakan shared hosting yang murah meriah.
Namun, dengan berjalanya waktu, kita pasti akan membutuhkan spek server yang lebih tinggi seiring dengan naiknya visitor atau pengunjung website kita.
Naik dari shared hosting adalah ke VPS (Virtual Private Server). Yakni jenis hosting yang mirip dengan Dedicated Server (DS). Kenapa saya bilang mirip?
Karena VPS ini sangat fleksible seperti DS, kita bisa memilih sendiri Operating System (OS) seperti ubuntu, Centos, Fedora dan lain-lain.
Bagi Anda yang mau memilih VPS atau DS, perlu diperhatikan bahwa ada 2 jenis system manage di VPS/DS ini.
- Manage Server
- Un manage Server / Self Manage Server
Manage Server artinya, Anda tinggal duduk manis semua proses instalasi atau support saat anda ingin menambahkan feature tertentu akan di kerjakan oleh team support dari provider Server tersebut
Un Manage Server artinya, kebalikan dari Manage Server. Anda sendiri yang akan mengelola server dari sisi teknis nya. Seperti memilih OS, install OS nya, kemudian menginstall PHP, apache, nginx, mySQL, phpmyAdmin dan lain-lain.
Perbedaan lainya adalah dari sisi Harga.
Manage Server tentu jauh lebih mahal dibandingkan dengan yang Un Manage Server. Jelas, karena Manage Server anda butuh membayar supportnya.
Kita Lihat Perbedaanya
Sementara, Harga aslinya adalah di bawah ini
Kita lihat, 2x lipar dari harga aslinya.
Sebenernya soal mahal atau tidak itu sangat relative ya, tergantung pada kebutuhan Anda dan penyesuaian dari berapa cost yang Anda spent untuk hosting/server ini.
Nah, Kalau Anda punya kemampuan untuk memanage server sendiri dan ada waktu atau Anda punya karyawan khusus di bagian ini. Tentu saya yakin Anda akan memilih yang Self-Manage Server. Kenapa? Karena pasti jauh lebih murah biayanya.
Itulah sekilah infonya…..
Apapun Alasanya, kami disini akan berbagi bagaimana cara mengelola server berupa video panduan yang In Syaa Allah akan bertahap kami update.
Mulai dari proses instalasi, menambahkan script (wordpress, laravel, git, nodejs, composer dll). Hingga nanti In syaa Allah seputar trouble shooting atau teknis-teknis lainya. (mohon doanya ya…)
Ohiya, untuk Private server disini, kami menggunakan contoh Cloud Server. Kenapa?
Karena lebih Flexible dari segi pemilihan OS, harga, engine dan yang pasti harganya hourly bukan monthly dan juga yang paling saya suka adalah banyak pilihan lokasi servernya.
Meskipun yang dihitung adalah monthly, tapi kita bebas kapan saja menghapus server kita dan kita hanya membayar selama pemakaian saja.
Ini sangat cocok untuk belajar, atau proses development sebelum masuk fase production untuk para developer.
Dan di contoh-contoh ini, kami menggunakan Vultr. alasanya karena kami hanya ada akun Vultr saja. meskipun banyak yang lainya seperti digitalocean, linode, AWS, idcloud dan lain-lain. Anda bebas memilih, in syaa Allah tidak jauh berbeda dari sisi harga dan feature-featurenya.
Di video pertama, kami akan membahas Cara Install Server di Vultr dengan menggunakan Panel VPSIM.
Nantikan video selanjutnya.
Jika ada pertanyaan, silahkan tulis di kolom komentar.
Bantu share artikel ini ya….